KUALA LUMPUR (REUTERS) – Badan maritim Malaysia mengatakan pada hari Minggu (13 Desember) bahwa pihaknya telah menyita lebih dari dua ton metamfetamin kristal senilai RM105,9 juta (S $ 35 juta) dari sebuah kapal di lepas pantai barat negara itu, tangkapan narkoba terbesarnya.
Malaysia telah membuat beberapa rekor penangkapan kristal meth dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak berwenang mengatakan pengiriman yang dicegat adalah bagian dari perdagangan narkoba bernilai miliaran dolar yang membentang di Australia, Asia Tenggara dan China.
Penemuan terbaru terjadi pada hari Rabu ketika patroli Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) menemukan sebuah kapal rekreasi yang bergerak mencurigakan dari pulau Penang, direktur jenderal MMEA Mohamad Zubil Mat Som mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pengejaran terjadi ketika satu-satunya penumpang kapal, seorang pria Malaysia berusia 26 tahun, mengabaikan perintah untuk berhenti.
Dia kemudian berusaha melarikan diri dengan melompat ke air tetapi kemudian ditangkap, kata Laksamana Datuk Mohamad Zubil.
Petugas yang memeriksa kapal menemukan 130 karung berisi 2.118 kg kristal metamfetamin yang disamarkan sebagai paket teh Cina.
Asal dan tujuan obat masih dalam penyelidikan.
Kemasan teh, meskipun, mirip dengan yang ditemukan dalam pengiriman sebelumnya yang diduga berasal dari Myanmar, Laksamana Mohamad Zubil mengatakan kepada Reuters.
“Ini adalah penyitaan terbesar dalam sejarah 15 tahun MMEA,” katanya.
Metamfetamin kristal adalah obat sintetis yang sangat adiktif yang juga dikenal sebagai kecepatan, sabu dan yaba.
“Sebesar dua ton lebih – dan itu sangat besar – sindikat yang menjalankan perdagangan narkoba di Asia dapat dengan mudah menggantikan pengiriman seperti ini,” kata Jeremy Douglas, perwakilan regional Asia Tenggara untuk Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan. “Wilayah ini membutuhkan strategi berwawasan ke depan yang membahas akar penyebab jika mereka berharap untuk maju dari situasi ini.”