Uni Eropa meminta pihak berwenang China untuk mengizinkan seorang karyawan Bloomberg News yang ditahan pekan lalu di Beijing untuk memiliki akses ke pengacara, perawatan medis dan kontak dengan keluarganya.
China telah mengkonfirmasi bahwa Haze Fan, seorang warga negara China yang telah bekerja dengan Bloomberg News sejak 2017, ditahan oleh Biro Keamanan Nasional Beijing karena dicurigai membahayakan keamanan nasional. Dia terlihat dikawal dari gedung apartemennya oleh petugas keamanan berpakaian pada 7 Desember.
“Kami mengharapkan pihak berwenang China untuk memberikan bantuan medisnya jika diperlukan, akses cepat ke pengacara pilihannya, dan kontak dengan keluarganya,” kata Uni Eropa pada Sabtu (12 Desember) malam di Brussels.
Keluarga Fan diberitahu tentang penahanannya dalam waktu 24 jam.
Uni Eropa juga menyatakan keprihatinan tentang jurnalis dan warga China lainnya yang menghilang tahun ini, termasuk karena melaporkan wabah Covid-19.
“Semua yang ditangkap dan ditahan sehubungan dengan kegiatan pelaporan mereka harus segera dibebaskan,” menurut pernyataan itu.
Dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg News pekan lalu, pihak berwenang China mengatakan bahwa kasus Fan sedang diselidiki.
“Hak-hak sah Fan telah sepenuhnya dipastikan dan keluarganya telah diberitahu,” kata pihak berwenang.
Pada hari Senin (14 Desember), juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin menegaskan kembali bahwa kasus ini sedang diselidiki, dan bahwa semua hak dan kepentingan hukum karyawan dijamin.
Fan sebelumnya bekerja dengan CNBC, CBS News, Al Jazeera dan Thomson Reuters. Warga negara China hanya dapat bekerja sebagai asisten berita untuk biro berita asing di China dan tidak diizinkan untuk melakukan pelaporan independen.
Seorang juru bicara Bloomberg mengatakan pekan lalu bahwa perusahaan sangat prihatin dengan Fan dan telah “secara aktif berbicara dengan pihak berwenang China untuk lebih memahami situasi”.