JAKARTA – Polisi Indonesia mengatakan kemarin bahwa mereka telah menangkap tersangka pemimpin Jemaah Islamiah (JI) Zulkarnaen, pria yang dikatakan berada di balik pemboman Bali 2002.
Polisi mengatakan bahwa dia ditangkap “tanpa perlawanan” pada Kamis malam (10 Desember) di Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung di Pulau Sumatra.
Rumahnya juga digerebek.
Zulkarnaen, yang nama aslinya adalah Aris Sumarsono, 57, adalah seorang militan terlatih Afghanistan yang diyakini memimpin pasukan elit yang terlibat dalam pemboman bunuh diri di Hotel JW Marriott Jakarta yang menewaskan 12 orang pada tahun 2003.
Dia juga diduga membuat bom yang menewaskan 202 orang di Bali pada tahun 2002. Dia telah melarikan diri sejak pemboman Jakarta.
Polisi mengatakan dia bertindak sebagai komandan jaringan teror regional JI, dan membentuk pasukan pejuang yang dikenal sebagai Laskar Khos, atau Pasukan Khusus, yang terlibat dalam pemboman Bali.
Unit ini juga diduga bertanggung jawab atas konflik kekerasan sektarian di Poso, Sulawesi Tengah dan Ambon di Maluku.
Zulkarnaen memimpin operasi intelijen militer untuk JI. Bersama dengan Umar Patek, seorang komandan lapangan dalam pemboman Bali 2002, ia berhasil mengumpulkan kembali pengikut mereka dengan cepat setiap kali rekan kunci ditangkap atau dibunuh.
Zulkarnaen juga dilaporkan sebagai pointman Al-Qaeda di Asia Tenggara.
Penangkapannya terjadi setelah pasukan anti-terorisme polisi Densus 88 menangkap teroris lain, Taufik Bulaga, atau Upik Lawanga, di Lampung pada akhir November.
Taufik adalah pembuat bom berpengalaman dan rekan dekat komandan JI Noordin Top.
Zulkarnaen telah membantu Taufik untuk berbaring, kata polisi.