PETALING JAYA – Seorang wakil presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), Rafizi Ramli, memperingatkan presiden partai Anwar Ibrahim bahwa Pemimpin Oposisi berada dalam bahaya besar kehilangan segalanya dengan mengelilingi dirinya dengan “oportunis garis keras”.
Peringatan dari Rafizi datang ketika pertikaian menghantam partai oposisi PKR, media lokal melaporkan pada hari Minggu (13 Desember).
Ini mengikuti penyebaran tangkapan layar media sosial yang melibatkan para pemimpin Pemuda PKR yang diduga mengolok-olok kegagalan Datuk Seri Anwar untuk mendapatkan dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya, harian The Star melaporkan.
Anwar pada Oktober mengklaim dia mendapat dukungan kuat dari mayoritas anggota parlemen untuk menggulingkan pemerintah Perikatan Nasional, tetapi sejauh ini gagal melakukannya.
Mereka yang diduga terlibat dalam meremehkan Anwar dalam percakapan WhatsApp adalah ketua Pemuda PKR Akmal Nasir, wakilnya Thiban Subbramaniam dan sekretaris sayap Syukri Razab, menurut situs berita Malay Mail.
Semua 14 pemimpin Pemuda PKR pada Minggu malam memohon rekan-rekan mereka untuk menyelesaikan perbedaan melalui saluran internal, Malay Mail melaporkan. Mereka mewakili sayap Pemuda di 13 negara bagian Malaysia dan wilayah federal Kuala Lumpur.
“Kami mencatat masalah tangkapan layar yang bocor dari diskusi tertutup yang melibatkan kepemimpinan Angkatan Muda Keadilan (sayap Pemuda) Malaysia,” kata 14 pemimpin sayap negara dalam sebuah pernyataan bersama.
“Kami meminta semua pemimpin dan anggota Pemuda PKR di semua tingkatan untuk tetap tenang, bersikap adil dan memberi ruang kepada pimpinan untuk menyelesaikan masalah ini,” kata pernyataan itu.
Rafizi, yang belum membuat komentar publik selama berbulan-bulan, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa dia telah mengatakan kepada Anwar berulang kali untuk berhati-hati terhadap orang-orang di sekitarnya, karena orang-orang ini mempraktikkan “gangsterisme dan politik uang dan janji”.
Rafizi, yang dihormati di PKR karena mengekspos ekses pemerintah ketika Barisan Nasional yang dipimpin UMNO berkuasa, mengatakan dia berbicara karena dia telah diminta untuk menanggapi tangkapan layar yang melibatkan Akmal. Pak Akmal adalah anak didik Pak Rafizi.
Rafizi mengatakan bahwa pendapatnya tentang masalah ini umumnya diketahui oleh kaum reformis dan veteran partai. “Saya telah memperingatkan Anwar sebelumnya, dan jawaban Akmal memiliki dasarnya.
“Anwar harus lebih pintar dalam memilih orang-orang yang mengelilinginya dan menjadi penjaga gerbang kantornya,” kata Rafizi.
“Dia telah memilih Datuk Seri Azmin Ali terakhir kali, tapi lihat apa yang terjadi kemudian,” kata Rafizi.