TANGKAK (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Pemerintah Malaysia berencana membeli lebih banyak vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan imunisasi sekitar 60 hingga 70 persen warga Malaysia dibandingkan dengan cakupan 30 persen saat ini, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pada Minggu (13 Desember).
Dia mengatakan Malaysia akan dapat membeli lebih banyak karena beberapa negara telah membeli dosis vaksin melebihi populasi mereka.
“Sedangkan untuk Malaysia, kami sudah mendapat 30 persen. Saya telah menginstruksikan Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr Adham Baba dan Khairy Jamaluddin untuk bernegosiasi dan meningkatkannya dari 30 persen menjadi 60 atau 70 persen,” kata Tan Sri Muhyiddin, merujuk pada vaksin.
Mr Khairy adalah Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi.
“Sejauh ini, ini adalah saran dari Kementerian Kesehatan … Jika dapat ditingkatkan ke jumlah itu, maka lebih banyak orang akan terlindungi dari virus corona,” kata Perdana Menteri dalam sebuah pidato di kota Tangkak, di daerah pemilihannya di negara bagian Gambir di Johor. Dia menghadiri perayaan Deepavali.
Muhyiddin mengatakan pemasok juga telah diminta untuk mempercepat pengiriman vaksin, yang dijadwalkan tiba pada bulan Maret.
Pada akhir November, dia mengatakan pemerintah telah mulai meluncurkan rencana RM3 miliar (S $ 1 miliar) untuk mendapatkan cukup vaksin Covid-19 untuk mengimunisasi 6,4 juta orang di Malaysia segera setelah vaksin terbukti cukup aman untuk digunakan.
Batch pertama vaksin diharapkan akan tersedia awal tahun depan. Malaysia memiliki populasi 32 juta orang.
Sementara itu, PM Muhyiddin juga memerintahkan semua rumah sakit sementara untuk Covid-19 dibuka kembali karena lonjakan kasus yang terus berlanjut di beberapa negara bagian seperti Selangor, wilayah federal, Negeri Sembilan dan Johor.
Muhyiddin mengatakan meskipun langkah-langkah pemerintah efektif dibandingkan dengan negara lain, Malaysia belum mengatasi pandemi.
“Selama rakyat terancam Covid-19, saya tidak akan beristirahat, dan bekerja untuk mengelola pandemi dan perekonomian negara,” tambahnya.