RABAT (AFP) – Amerika Serikat mengadopsi pada Sabtu (12 Desember) peta “resmi baru” Maroko yang mencakup wilayah Sahara Barat yang disengketakan, kata duta besar untuk Rabat.
“Peta ini adalah representasi nyata dari proklamasi berani Presiden Trump dua hari lalu – mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat,” kata Duta Besar David Fischer menurut sebuah pernyataan yang dilihat oleh AFP.
Dia kemudian menandatangani “peta resmi pemerintah AS yang baru dari kerajaan Maroko” pada sebuah upacara di kedutaan AS di ibukota Rabat.
Peta itu akan disajikan kepada Raja Maroko Mohammed VI, tambahnya.
Sahara Barat adalah bekas koloni Spanyol yang disengketakan dan terpecah, sebagian besar di bawah kendali Maroko, di mana ketegangan dengan Front Polisario pro-kemerdekaan telah membara sejak 1970-an.
Maroko pada hari Kamis menjadi negara Arab keempat tahun ini, setelah Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan, mengumumkan telah setuju untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Presiden AS Donald Trump pada gilirannya memenuhi tujuan Maroko yang telah berusia puluhan tahun dengan mendukung kedaulatannya yang diperebutkan di Sahara Barat.
Polisario mengutuk “dalam istilah terkuat fakta bahwa Presiden Amerika Donald Trump yang akan keluar atribut ke Maroko sesuatu yang bukan milik” negara itu, yaitu kedaulatan atas Sahara Barat.
Gerakan itu menolak pengumuman itu dan bersumpah untuk terus berjuang sampai pasukan Maroko mundur dari seluruh Sahara Barat.